Joglo Rumah Adat Jawa. Membahas adat suatu daerah sepertinya memang tidak akan pernah ada habisnya ya dan tetap memberikan daya tarik tersendiri. Sebagai contoh yaitu Joglo Rumah Adat Jawa yang ga kalah unik sama Baruang Rumah Adat Toraja. Selain itu juga menarik dan tentu akan menambah wawasan tersendiri jika dipelajari. Lebih lanjut, Joglo adalah rumah adat Jawa Tengah dan Timur paling dikenal di Indonesia. Bangunannya dipengaruhi oleh budaya Hindu-Budha. Akan tetapi dengan berjalannya waktu banyak terkikis oleh hadirnya bangunan modern yang mengedepankan kepraktisan dan estetika lebih fresh.
Ciri khas dari Joglo Rumah Adat Jawa ini yaitu 4 soko guru atau 4 tiang utama penopang titik sentral yang berbentuk seperti gunung dengan pusatnya ada ditengah rumah. Terdapat beberapa bagian dari rumah joglo antara lain pendopo (ruang utama), sentong (bagian kanan tengah kiri), dalem (sisi dalam) dimana bentuknya mirip seperti ruang keluarga dan pawon atau dapur. Adapun jenisnya terbagi menjadi Limasan, Pangrawit, Hageng, Semar Tinandhu, Jompongan, Mangkurat, dan Sinom. Berdasarkan sejarahnya, bentuk bangunan tersebut dapat dikategorikan menjadi 4 bentuk diantaranya Limasan, Kampung, Joglo, dan Panggangpe. Keren kayak Rumah Adat Honai Papua kan brow.
Secara umum penyebaran Joglo meliputi daerah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan sebagian Wilayah Jawa Timur. Dan pada dasarnya memiliki bentuk bujur sangkar, dengan empat pokok tiang di tengah yang disebut saka guru, serta menggunakan blandar bersusun (biasa disebut tumpangsari). Bentuk persegi empat ini dalam perkembangannya mengalami perubahan karena adanya penambahan ruang disisi bangunannya namun tetap merupakan kesatuan bentuk dari denah persegi empat. Masyarakat jawa dulu menganggap Rumah Joglo hanya dimiliki oleh mereka yang mampu, jadi tidak boleh dimiliki oleh sembarang orang. Salah satu contoh saat ini adalah Padepokan Jawa Tengah. Segitu dulu ya, semoga cukup informatif layaknya Rumah Adat Kebaya Betawi Jakarta.
Ciri khas dari Joglo Rumah Adat Jawa ini yaitu 4 soko guru atau 4 tiang utama penopang titik sentral yang berbentuk seperti gunung dengan pusatnya ada ditengah rumah. Terdapat beberapa bagian dari rumah joglo antara lain pendopo (ruang utama), sentong (bagian kanan tengah kiri), dalem (sisi dalam) dimana bentuknya mirip seperti ruang keluarga dan pawon atau dapur. Adapun jenisnya terbagi menjadi Limasan, Pangrawit, Hageng, Semar Tinandhu, Jompongan, Mangkurat, dan Sinom. Berdasarkan sejarahnya, bentuk bangunan tersebut dapat dikategorikan menjadi 4 bentuk diantaranya Limasan, Kampung, Joglo, dan Panggangpe. Keren kayak Rumah Adat Honai Papua kan brow.
Secara umum penyebaran Joglo meliputi daerah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan sebagian Wilayah Jawa Timur. Dan pada dasarnya memiliki bentuk bujur sangkar, dengan empat pokok tiang di tengah yang disebut saka guru, serta menggunakan blandar bersusun (biasa disebut tumpangsari). Bentuk persegi empat ini dalam perkembangannya mengalami perubahan karena adanya penambahan ruang disisi bangunannya namun tetap merupakan kesatuan bentuk dari denah persegi empat. Masyarakat jawa dulu menganggap Rumah Joglo hanya dimiliki oleh mereka yang mampu, jadi tidak boleh dimiliki oleh sembarang orang. Salah satu contoh saat ini adalah Padepokan Jawa Tengah. Segitu dulu ya, semoga cukup informatif layaknya Rumah Adat Kebaya Betawi Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar