Berselancar di dunia maya sudah menjadi makanan sehari-hari remaja dunia. Riset The Kaiser Familly Foundation menyebutkan, rata-rata remaja menghabiskan sebelas jam untuk melakukan berbagai aktivitas di dunia maya.
Dalam studi Kaiser pada 2010, satu jam menonton video sekaligus SMS akan dihitung sebagai dua jam dari konsumsi media. Sementara survei dari Ipsos Mobility menunjukan, pada hari-hari sekolah, remaja menghabiskan lima jam dalam sehari hanya untuk 'Smartphone', seperi berjejaring sosial, bermain gim dan menonton video.
Para ilmuan khawatir kebiasaan ini menghasilkan anak-anak yang sulit fokus serta berfikir mendalam dan analitis.
Namun, para ahli sudah menemukan enam cara untuk melawan efek rutinitas itu. Ahli juga memastikan anak-anak yang memiliki aktivitas online akan lebih sehat jika melakukan enam tips di bawah ini dari situs Metrotvnews.com:
1. Olahraga teratur
Pengemar SMS, gamer dan pengguna komputer telah terbukti mendapatkan masalah di tulang dan otot leher, ibu jari serta punggung. Semua waktu dihabiskan di depan layar, menghasilkan generasi yang kurang fit.
Para ahli mengatakan olahraga teratur akan meningkatkan kesehatan jantung dan meningkatkan kekuatan, dan dapat menangkal beberapa efek-efek buruk sering berhadapan dengan layar. Banyak penelitian telah mendokumentasikan efektivitas dari olahraga, bisa mengurangi depresi dan kecemasan.
2. Waktu Berkumpul
Beberapa orang dewasa berkomentar, bahwa remaja telah kehilangan skil untuk bersosialisasi karena terlalu fokus pada teknologi. Kehidupan mereka lebih sering, 'texting' dibanding mengobrol. Berlatih kontak mata dan skil berbincang dengan membuat waktu bersosialisasi, pasti akan menciptakan rasa saling terhubung.
3. Seimbang
Profesor pediatrik di Universitas Havard dan Kepala Pusat Media Kesehatan Anak di Rumah Sakit Anak Boston, Dr. Michael Rich mengatakan, "teknologi media tidak akan menjauh, tapi lihatlah salah satu bagian di hari anak. Bersama dengan banyak kegiatan seperti, rekreasi, sekolah, pekerjaan rumah, dan waktu dengan teman serta keluarga."
Dia mengatakan orang tua seharusnya tidak hanya membatasi waktu dengan teknologi, mereka harus mendorong anak-anak untuk membuat pilihan sadar tentang mengisi hari-hari mereka dengan berbagai kegiatan.
4. Saring dan pilih
Para ahli mengatakan, pendekatan yang sehat terhadap teknologi adalah belajar untuk menyaring hal yang disajikan dan dinikmati. Karena banyak dari kita yang membabi buta melahap semua informasi yang masuk, meskipun informasi tersebut buruk.
Profesor Don Roberts dari Universitas Standford telah mempelajari secara ekstensif efek media pada remaja. "Orang tua dapat membatu anak-anak menjadi konsumen cerdas teknologi, dan pemikir kritis dengan berbicara kepada mereka tentang konten yang bisa mereka lihat dan nikmati di media online," ungkapnya.
5. Kembali ke alam
Peneliti mengatakan, dengan kembali ke alam adalah penangkal stres penggunaan teknologi yang menempatkan fisik dan otak kelelahan secara fisik, mental, dan emosional. Dengan berada di luar ruangan, akan meningkatkan jarak penglihatan, bisa mengurangi gejala kecemasan, depresi. Sekolah yang meberikan waktu di alam memiliki nilai tes standar yang lebih tinggi dalam matematika, membaca dan menulis.
6. Berikan Buku Bacaan
Berbagai studi menunjukkan, membaca melibatkan bagian otak imajinasi, kreativitas dan indra. Pembaca memiliki kemampuan berpikir yang lebih baik lisan dan kritis, dan lebih rendah memiliki risiko menderita demensia. Membaca buku jelas berbeda dengan konsumsi media elektronik, yang biasanya kegiatan bersifat kognitif pasif. (CBC)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar