Albert Einstein merupakan manusia jenius di abad ke-20, manusia yang diberikan hidup dengan modal usia 76 th ini mampu menyumbang banyak penemuan di bidang ilmu fisika diantaranya : teori relativitas, pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistika, dan kosmologi. Einstein juga dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotolistrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".
Wikipedia menerangkan, Albert Einstein lahir di Jerman, 14 Maret 1879. Ia wafat di New Jersey, Amerika Serikat pada 18 April 1966 (usia 76 tahun). Dilansir Machineslikeus, Jumat (16/11/2012), para peneliti membandingkan otak Einstein dengan 85 otak manusia "normal" dalam studi pencitraan fungsional. "Meskipun ukuran keseluruhan dan bentuk asimetris otak Einstein adalah normal, namun prefrontal, somatosensory, primary motor, parietal, temporal serta occipital cortices adalah luar biasa," jelas Falk.
Somatosensori adalah bagian otak yang berkaitan dengan pancaindera. Bagian primer motor ialah bagian otak yang bertanggung jawab mengeksekusi aktivitas tertentu. Korteks oksipitalis bertanggung jawab untuk kemampuan melihat sementara temporal untuk berbicara.
Ilmuwan tersebut mengatakan, dengan keunikan tersebut, bisa jadi inilah faktor yang telah memberikan dasar-dasar neurologis untuk beberapa k emampuan visuospatial dan matematika Einstein. Studi yang dilaporkan dalam The Cerebral Cortex of Albert Einstein: A Description and Preliminary Analysis of Unpublished Photographs ini akan diterbitkan pada tanggal 16 November 2012 di jurnal Brain.
Penjabaranya “Semakin banyak lipatan di otak maka semakin jenius”
Sang dokter menjelaskan bahwa dalam otak einstein terdapat perbedaan dengan otak-otak manusia lain. Otak einstein memiliki pola lipatan yang istimewa di beberapa bagian. Lipatan tersebut berada di bagian abu-abu otak, tempat dimana pikiran sadar (concious) berada. Padahal pada umumnya, pada bagian frontal lobes ( wilayah yang berkaitan dengan pikiran abstrak dan perencanaan) tidak memiliki lipatan yang rumit seperti itu. Lipatan tersebut merupakan keistimewaan dan sesuatu yang canggih bagi otak manusia.
Otak einstein yang memiliki lipatan-lipatan di bagian abu-abu otak itulah yang membuat dirinya menjadi sangat jenius. Semakin banyak lipatan di otak akan membuat koneksi antar sel otak semakin baik, sehingga otak akan lebih cepat menyelesaikan masalah-masalah kognitif. Teori relativitas yang dikemukakan einstein tidak akan bisa dilakukan oleh orang yang mempunyai otak standar. Einstein mampu melakukannya karena ia mempunyai kapasitas dan keistimewaan di otaknya.
Nah, sekarang muncul pertanyaan lagi,"Apakah keistimewaan otak einstein tersebut ada sejak lahir atau karena proses? Ada dua pendapat yang saling bertolak belakang. Pendapat yang pertama datang dari Dean Falk ( seorang antropolog dari Florida State University) yang menyatakan bahwa keistimewaan otak einstein tersebut bisa didapatkan karena keduanya, artinya bawaan sejak lahir dan didukung dengan pengalaman yang semakin mengembangkan potensinya.
Sedangkan pendapat yang kedua datang dari Sandra Witelson dari Michael G. De Groot School of Medicine. Ia berpendapat bahwa otak istimewa einstein tersebut karena bawaan sejak lahir (karena gen dan sudah ada sejak dalam kandungan) dan bukan karena proses belajar. Hmm, bagaimana menurut anda? Yang pasti, otak einstein memiliki anatomi dan struktur yang berbeda dari otak manusia pada umumnya. Itulah mengapa ia menjadi ilmuwan yang sangat jenius.
Einstein gagal ujian sekolah
Sudah menjadi pengertian umum bahwa orang yang gagal dalam ujian tes sekolah itu adalah siswa bodoh, tetapi ini tidak berlaku untuk seorang Albert Einstein. ketika ia tidak lulus ujian masuk sekolah karena gagal dalam pelajaran bahasa dan budaya, dia malah menjelma jadi seorang ilmuwan yang luar biasa dan menjadi salah satu tokoh dunia yang paling terkenal.
1905 mewakili tahun yang sangat penting dalam fisika dengan empat publikasi terobosan oleh Albert Einstein selama tahun itu.
Keempat publikasi adalah:
1) tentang efek foto listrik
2) gerak Brown
3) teori relativitas khusus
4) Massa terkenal dan persamaan energi E = mc2
Cara belajar yang baik menurut Albert Einstein
Surat untuk Hans Albert, putera dari Albert Einstein yaitu berbicara tentang sesuatu yang sebaiknya dilakukan setiap orang, “ bagaimana cara belajar yang baik”.
Berikut ini surat Albert Einstein yang saya terjemahkan dengan bebas dari sumber aslinya:
Sayangku Albert, (maksud Einstein adalah Albert anaknya, Penulis)
Kemarin Ayah telah menerima suratmu dan Ayah sangat senang. Ayah sempat takut kalau-kalau kamu tidak menulis surat lagi untuk Ayah.
Kau pernah berkata saat Ayah berada di Zurich, bahwa adalah sesuatu yang aneh mengapa Ayah harus pergi ke Zurich. Namun, Ayah pikir lebih baik jika kita selalu bersama meskipun berada di tempat yang berbeda, dimana tidak seorang pun akan mengganggu ketenangan kita.
Ayah juga selalu menghabiskan waktu bersamamu selama sebulan penuh setiap tahunnya, agar kamu tahu bahwa kamu memiliki seorang ayah yang sangat menyayangimu. Kamu juga bisa belajar banyak hal baik dari Ayah, yang tidak akan kau peroleh dari orang lain.
Apa yang Ayah berusaha capai melalui kerja keras bukan hanya agar bermanfaat untuk banyak orang, tetapi terutama supaya juga bermanfaat untuk anak-anak Ayah sendiri. Hari ini Ayah telah menyelesaikan salah satu karya yang paling indah dalam hidup Ayah. Nanti kalau kamu sudah besar, Ayah akan jelaskan tentang hal itu.
Ayah juga sangat senang kamu bisa menikmati saat belajar bermain piano. Belajar bermain piano dan belajar bertukang menurut Ayah sangat bagus dan cocok buatmu, bahkan lebih bagus daripada saat sekolah, karena itu adalah kegiatan yang cocok untuk anak muda sepertimu.
Begitulah seharusnya cara belajar, yaitu ketika kamu menikmati saat melakukan sesuatu sehingga tidak sadar bahwa waktu telah berlalu. Ayah bahkan kadang begitu sibuk dengan pekerjaan hingga lupa untuk makan siang…
Cium sayang buat kamu dan Tete
Papa.
Salam buat Mama.
Kesimpulan bahwa Einstein jenius dalam bidang fisika karena padasarnya ia pandai, memiliki IQ 160. Selain itu ia menyukai apa yang ia kerjakan sehingga ia mengerjakan pekerjaannya seolah-olah sedang bermain-main tanpa mengenal lelah dan waktu.
Dikutip dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar