Warga aborigin memiliki tingkat kepikunan tiga hingga empat kali lebih tinggi dibanding warga Australia lainnya. Selain itu, mereka juga lebih cepat mengalami gejala penyakit ketuaan itu pada usia rata-rata 72 tahun dibanding warga lainnya pada usia rata-rata 79 tahun.
Demikian terungkap dalam laporan hasil penelitian di Negara Bagian Wilayah Utara yang dipublikasikan dalam Medical Journal of Australia, pekan ini.
Penelitian ini menyoroti 780 kasus di wilayah itu antara tahun 2008 dan 2011. Menurut peneliti Dr Michael Lowe, kejadian pikun atau demensia ini terjadi 10 hingga 20 tahun lebih cepat bagi kalangan warga aborigin.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan di Negara Bagian Australia Barat, Queensland dan New South Wales.
Chris Hatherly, dari organisasi Alzheimer Australia, menyatakan contoh kasus dan metode penelitian ini merupakan yang paling lengkap dilakukan di Australia selama ini.
"Ini menunjukkan meskipun populasi aborigin cukup kecil, namun mereka umumnya terdampak penyakit pikun. Makanya, program dan layanan menyangkut demensia ini harus memperhatikan kalangan warga aborigin," katanya.
Disebutkan, sejauh ini ada 17.000 kasus demensia setiap minggunya di Australia.
Pemerintah Australia sebelum pemilu menjanjikan alokasi dana sebesar 200 juta dollar (Rp 2 triliun lebih) bagi penelitian demensia.
Sumber : radioaustralia.net.au
Tidak ada komentar:
Posting Komentar